Ngobrolin.id — Pernah denger istilah design thinking? Dalam dunia startup, proses design thinking sangat berpengaruh terhadap produk yang nantinya dihasilkan. Kalau kamu mau bikin startup, perlu banget nih buat tahu apa itu design thinking.
Design thinking adalah a human centered, prototype-driven process for innovation that can be applied to product, service, and bussiness design.
Bisa diartikan bahwa design thinking merupakan proses menghasilkan inovasi yang berpusat pada orang sebagai fokus inovasi dan didukung dengan pembuatan prototype terlebih dahulu.
Tahapan design thinking ini ada beberapa, meliputi empathize, define, ideate, prototype, dan terakhir test. Seluruh tahapan ini harus dilakukan satu per satu dengan evaluasi setelah melakukan satu tahap untuk melihat apakah produk startup yang dihasilkan berguna atau tidak.
Tahapan-tahapan itu juga mendorong perilaku inovatif dan kreatif. Contoh design thinking yang sudah berhasil dilakukan antara lain desain ulang pengalaman naik ojek di sekitar Jakarta yang memiliki lalu lintas sangat padat. Go-Jek berhasil menerapkan design thinking dan menjadikan solusi atas permasalahan itu.
Empathize
Tahap ini dilakukan sebagai fondasi sebuah startup dapat berdiri. Kamu harus melakukan sendiri tahap ini dengan cara mengamati, terlibat, dan membenamkan diri. Kamu harus merasakan apa yang orang lain sedang butuhkan.
Define
Jika sudah ada di tahap ini, berarti kamu sudah menemukan permasalahan yang terjadi. Kamu berusaha memecahkannya dengan beberapa solusi.
Ideate
Ide ini merupakan bentuk abstrak yang paling mungkin kamu lakukan untuk menyelesaikan sebuah masalah yang kamu temukan pada tahap empathize tadi.
Prototype
Di tahap ini, kamu harus menguji coba ide yang kamu punya dalam bentuk yang lebih konkret. Cakupan uji coba tersebut tidak harus besar, tapi setidaknya bisa memberikan gambaran apakah ide yang kamu miliki terima sebagai solusi atau justru sebaliknya.
Test
Tahap terakhir ini bukan suatu siklus yang berjalan sekali, melainkan berulang kali. Prototype yang kamu buat bisa jadi kurang berhasil, harus kamu perbaiki. Coba lagi, kemudian sempurnakan. Begitu seterusnya hingga kebutuhan pasar meningkat dan kamu bisa mengembangkan startup-mu menjadi lebih besar lagi.