Ngobrolin.id — Konon, rambut adalah mahkota bagi manusia. Namun, bagaimana bila rambut yang digadang menjadi pelindung kepala tersebut justru rontok dan menimbulkan kebotakan? Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rambut rontok. Tak hanya genetik, ternyata faktor lain juga cukup berpengaruh, lho.
Androgenic alopecia
Gejala ini akan menghantui pada akhir usia 20 atau awal usia 30 tahun. Penipisan rambut karena androgenic alopecia terjadi pada bagian tengah kepala yang dimulai dari bagian depan. Jadi, hanya tersisa rambut di bagian belakang dan pinggir kepala.
Anrogenic alipecia pada pria diturunkan dalam keluarga dan terjadi karena kelebihan hormon pria serta folikel rambut yang terlalu sensitif. Pada wanita, hal ini bisa terjadi ketika memasuki usia menopause.
Alopecia areata
Kebotakan awal yang dialami hanya sebesar koin. Setelahnya, kebotakan akan meluas ke seluruh kulit kepala. Rambut mungkin akan tumbuh kembali, tapi dengan warna yang sudah memutih. Penyebab alopecia areata adalah sistem imun yang menurun.
Scaring alopecia
Kebotakan akibat jaringan parut atau dalam bahasa medis disebut sebagai scaring alopecia terjadi karena kulit tempa tumbuhnya rambut berubah menjadi jaringan parut. Folikel rambut yang tumbuh pun rusak dan rambut tidak tumbuh kembali. Penyebab scaring alopecia antara lain skleroderma, lupus, hingga lichen planus.
Traction alopecia
Kebotakan juga bisa terjadi karena seseorang memiliki gaya fesyen tertentu. Terkadang, orang menarik rambut dan menata rambut dengan gaya tertentu dalam jangka waktu yang lama, misalnya mengucir rambut ala kucir kuda. Akibatnya, rambut bagian depan pun tertarik dan mengalami kebotakan.
Anagen effluvium
Kemoterapi dan radioterapi juga dapat menimbulkan kebotakan. Hal ini disebut dengan anagen effluvium. Berbagai penyebab berhubungan dengan gangguan sel rambut dan mengakibatkan rambut rusak serta rontok pada fase anagen sebelum melewati siklus pertumbuhan rambut yang normal. Kebotakan ini bersifat sementara. Rambut dapat tumbuh beberapa bulan kemudian jika masalah sudah teratasi.
Telogen effuvium
Perubahan siklus pertumbuhan rambut juga rawan menjadi penyebab botaknya rambut. Rambut berada di fase telogen 10—15 persen dan berubah menjadi lebih banyak. Dengan begitu, rambut yang rontok pun juga akan lebih banyak.
Penyebab kebotakan telogen effuvium mulai dari stres, penyakit berat, hingga diet makanan tertentu. Biasanya, masalah ini dapat teratasi dengan sendirinya.
Trikotilmania
Terakhir, penyebab rambut rontok yang satu ini bukan disebabkan oleh kelainan genetik ataupun medis. Trikotilmania adalah kelainan psikis di mana penderitanya memiliki kecenderungan mencabut rambutnya sendiri. Oleh karena itu, sisi kepala yang sering dicabuti akan rontok dan menimbulkan kebotakan.