Ngobrolin.id — Tahukah kamu kalau ada etika yang perlu dipenuhi saat mengirim e–mail, apalagi e–mail tersebut bersifat formal seperti e–mail pekerjaan, lamaran kerja, atau kerja sama. Namun, sayangnya, masih banyak orang yang kerap melakukan kesalahan yang menyebabkan e–mail tersebut diabaikan.
Sebenarnya, topik ini sudah sering dibahas oleh beberapa influencer untuk mengedukasi warganet. Tapi, biar kamu gak lupa, Tim Ngobrolin bakalan rangkum beberapa kesalahan yang kerap dilakukan saat mengirim e–mail.
Subjek e–mail kosong
Siapa yang masih sering mengosongkan bagian subjek e–mail? Tahukah kamu, kalau ini kesalahan fatal yang bikin penerima malas membuka pesan. Subjek ini berguna untuk memperjelas e–mail yang kamu kirim. Misalnya, kamu ingin mengirim e–mail kerja sama dengan brand atau influencer, kamu perlu mencantumkan subjek yang spesifik seperti “Undangan Sebagai Pembicara untuk Acara A.”
Menggunakan kata yang tidak baku
Jangan sekali-kali menggunakan kata-kata yang tidak baku saat ingin mengirim pesan secara formal. Kamu perlu menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan penerima e–mail. Tidak melulu harus kaku, tetapi jangan menggunakan bahasa sehari-hari. Jika tujuan kamu perusahaan atau pihak lain yang formal, bahasa yang harus digunakan sudah pasti bahasa formal.
Tidak menjelaskan isi e–mail
Terkadang, sering ditemukan pelamar kerja yang hanya mengirimkan CV atau penyelenggara acara yang hanya mengirim proposal tanpa menjelaskan maksud pesan tersebut pada badan e–mail. Kesalahan ini semakin fatal kalau kamu gak mengisi kolom subjek pesan. Pesan ini pasti langsung dikacangin sama penerima pesan.
Lupa memeriksa ulang isi e–mail
Setelah menulis subjek dan isi e–mail, jangan pernah lupa untuk mengeceknya kembali. Siapa tahu ada typo, kata-kata yang kurang tepat, atau bahkan file yang dikirim tidak tepat. Dengan begitu, kamu bisa memperbaikinya dan tetap terlihat profesional.