Ngobrolin.id — Gangguan kepribadian sering kali jadi penyebab mengapa seseorang sulit diterima di lingkungan pergaulannya. Parahnya, penderita tidak menyadari bahwa dirinya menderita gangguan kepribadian ini. Salah satu cara untuk menghindari salah diagnosis adalah dengan memeriksakan diri ke psikiater. Sebelumnya, Ngobrolin.id bakal ajak kamu kenali 9 jenis gangguan kepribadian ini. Yuk, simak informasinya!
Anankastik
Penderita ini cenderung terlalu berlebihan dalam sifat teliti, aturan, rincian, daftar, dan urutan. Termasuk gejala perfeksionis yang sangat ekstrem.
Narsistik
Penderita narsistik cenderung terlalu mementingkan dirinya sendiri tanpa berempati dengan orang lain. Ia akan berbohong dan mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuannya.
Avoidant
Gangguan ini memiliki gejala rasa percaya diri yang sangat rendah dan merasa tidak kompeten. Ia akan merasa tidak menarik, inferior dan takut dipermalukan, dikritik, serta ditolak.
Histrionik
Gejala dari gangguan mental ini adalah tidak memiliki harga diri dan cenderung selalu menarik perhatian dengan berbagai cara. Cara yang cenderung salah antara lain menarik perhatian dengan mendramatisasi suatu kejadian agar dirinya dilihat dan didengar.
Dependen
Penderita dependen biasanya sulit membuat keputusan, meskipun keputusan tersebut sebenarnya sangat mudah. Selain itu, ia menyerahkan keputusannya kepada orang lain dan bergantung kepadanya.
Ambang
Penderita ambang juga sering disebut penderita borderline, yakni memiliki kecenderungan yang tinggi untuk bunuh diri. Ia suka menyakiti diri sendiri, mudah marah, dan memiliki emosi tidak stabil. Selain itu, ia juga mengalami perasaan hampa pada dirinya.
Antisosial
Orang ini cenderung akan mengabaikan peraturan dan kewajiban sosial, mudah tersinggung, agresif, dan impulsif atau cepat mengambil keputusan. Orang dengan antisosial biasanya juga tidak memiliki rasa bersalah.
Skizoid
Berbeda dengan antisosial, orang dengan skizoid cenderung suka menyendiri dan tidak suka berhubungan, baik hubungan sosial maupun lainnya. Ia tidak peduli pada orang lain dan tidak memiliki respons emosional.
Paranoid
Orang yang mengidap paranoid cenderung selalu merasa curiga dan tidak percaya pada orang lain. Ia akan terus berprasangka kepada teman, keluarga, kenalan, bahkan pasangannya sendiri.